Bicarasurabaya.com – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atau Cak Eri bercita-cita menuntaskan Surabaya dari stunting dan kematian ibu. Bahkan, ia ingin Surabaya zero stunting dan kematian ibu. Mungkinkah itu bisa direalisasikan?
Keinginan dan cita-cita itu disampaikan saat bertemu dengan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Hasto Wardoyo beserta timnya di ruang kerja Wali Kota Surabaya, Balai Kota Surabaya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya menjelaskan tentang berbagai program yang akan dilakukannya demi mendukung program Presiden RI Joko Widodo ini. Ia juga menyampaikan komitmen bahwa Surabaya harus zero stunting dan kematian ibu dan anak.
“Insyallah penurunan bayi stunting dan angka kematian ibu dan anak itu menjadi program yang terpenting di Surabaya, seperti yang disampaikan Presiden untuk menurunkan angka stunting dan kematian ibu dan anak. Jadi, kami tidak hanya ingin menurunkan, tapi kami harus zero,” tegas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Oleh karena itu, Cak Eri memastikan bahwa apapun arahan dari pihak BKKB, mulai dari perhitungannya dan langkah-langkah ke depannya akan terus dikoordinasikan dan disinergikan.
“Kami berharap bisa menjadi satu bagian antara Pemkot Surabaya dengan BKKBN, sehingga apa yang diinginkan oleh Presiden bisa kami wujudkan di Surabaya dengan zero stunting dan kematian ibu dan anak, tentu dengan arahan dan bimbingan dari BKKBN,” ujarnya.
Namun, ia juga berharap ke depannya ketika ada warga yang sudah hamil 4 bulan dan akan masuk ke Surabaya, dia berharap tidak dimasukkan ke data Surabaya, karena pemkot sudah tidak bisa menyentuhnya.
“Tapi kalau dia memang warga Surabaya dan tinggal di Surabaya, maka itu tanggungjawab kami bagaimana bisa mengatasi stunting dan kematian ibu dan anaknya,” kata dia.
Cak Eri juga memastikan bahwa selama ini sudah banyak program dan pendampingan yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya untuk mengatasi stunting dan angka kematian ibu dan anak ini.
Bahkan, ia memastikan ke depannya kader-kader dan PKK yang akan mendampingi ibu hamil di setiap RW.
“Jadi, kader-kader dan ibu-ibu PKK yang akan kita gerakkan ke depannya untuk mendampingi ibu-ibu hamil,” tegasnya. (BS01)