BicaraSurabaya.com – Polrestabes Surabaya akan melakukan operasi besar-besaran pada saat malam pergantian tahun di Kota Pahlawan, Kamis (31/12/2020). Razia itu akan menyisir ke semua wilayah di Surabaya untuk menegakan protokol kesehatan.
Hal ini disampaikan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhonny Edison Isir, usai melakukan rapat koordinasi bersama Forpimda (Forum Pimpinan Daerah) Kota Surabaya di Balai Kota Surabaya, Selasa (29/12/2020) sore.
Kombes Pol Isir mengatakan, mengikuti maklumat Kapolri saat malam tahun baru nanti, seluruh masyarakat diimbau agar merayakannya di rumah saja.
“Kita menindaklanjuti sebagaimana maklumat Kapolri, warga (Surabaya) dalam menyambut tahun baru, monggo dilaksanakan sederhana di rumah masing-masing, tidak perlu berkerumun, tidak perlu arak-arakan, tidak perlu yang kemudian menimbulkan potensi untuk kerumunan, karena kita masih dalam masa pandemi Covid 19,” kata Isir kepada awak media.
Tak hanya itu, saat malam tahun baru nanti, Polrestabes juga akan melakukan penyekatan di perbatasan pintu masuk Kota Surabaya. Bisa dipastikan, kepolisian akan memaksa memutar balik yang bukan warga Surabaya jika tidak ada kepentingan.
“Jadi nanti ada penyekatan perbatasan kota, ada penutupan dan pembatasan-pembatasan ruas jalan, kemudian tetap ada Swab Hunter,” terang Isir.
Sementara itu, Kabag Ops Polrestabes Surabaya, AKBP Anton Elfrino Trisanto menjelaskan jika nantinya saat malam tahun baru juga ada operasi dalam kota secara mobile, termasuk pula ada jalur yang disterilkan.
“Termasuk jalur Darmo, serta nanti ada tim yustisi, semua pada pukul 20.00 WIB tidak ada aktivitas apa-apa, seperti Perwali yang sudah diedarkan oleh Wali Kota. Kecuali awak media,” jelas Anton.
Sedangkan untuk operasi yang berlangsung di tengah kota, Polrestabes Surabaya akan berjalan dengan beberapa tim.
“Nanti di tengah kota kami juga patroli dengan tim yustisi, tim Swab Hunter, dan patroli skala besar, itu untuk mendorong semua,” ujar dia.
Bahkan, nantinya Polrestabes Surabaya akan membubarkan aktivitas atau kegiatan warga yang masih ada di jalan ketika sudah melewati pukul 20.00 WIB.
“Kalau sudah dibatasi, tentunya tengah kota enggak ramai dong, yang tidak (menerapkan) protokol kesehatan dan kami tetap mobile kita akan bubarkan,” pungkasnya. (BS02)