BicaraSurabaya.com – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Satuan Teknis Kesiagaan Penanganan (Satgas) Covid-19 ITS baru-baru ini melakukan larangan masuk kampus dan menghentikan segala aktivitas di lingkungan kampus (lockdown) selama periode 24 Desember 2020 hingga 10 Januari 2021.
Hal tersebut dilakukan lantaran pandemi Covid-19 di lingkungan masyarakat menjelang akhir tahun 2020 menunjukkan angka semakin meningkat, termasuk di kalangan sivitas akademika ITS.
Di sisi lain, dilakukannya lockdown tersebut menimbulkan desas-desus di kalangan masyarakat yang bertanya-tanya berapakah jumlah kasus di ITS sehingga sampai dilakukan lockdown. Mengingat Rektor ITS Mochamad Ashari pada tanggal 25 Desember 2020 juga dinyatakan positif Covid-19.
Ketua Satgas Covid-19 ITS, Adjie Pamungkas mengatakan, data kasus aktif Covid-19 di lingkup ITS per tanggal 26 Desember 2020 sebanyak 18 orang. Kasus tersebut dibagi menjadi beberapa klasifikasi. Di antaranya, kasus positif dengan penangangan isolasi mandiri terdapat 11 kasus. Dengan rincian enam orang dosen, satu orang mahasiswa dan empat orang tenaga kependidikan (tendik).
Kemudian klasifikasi positif dengan tindakan rawat inap terdapat tujuh orang. Dengan rincian empat orang dosen, dua orang mahasiswa dan satu orang tendik.
Semetara itu, kata Adjie, untuk kasus meninggal dunia karena Covid-19 di ITS sejak awal pandemi sampai hari ini ada lima orang. “Lima orang tersebut rinciannya adalah tiga dosen, satu mahasiswa dan satu tenaga kependidikan,” ungkap Adjie dalam pers rilis tertulis yang diterima Bicara Surabaya, Minggu (27/12/2020).
Menurutnya, itu adalah data ter- update yang dimiliki oleh Satgas Covid-19 ITS dan menjadikan dasar kenapa kampus ITS memang direkomendasikan untuk lockdown. Data tersebut mengalami peningkatan di akhir bulan Desember 2020.
Selain untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 yang semakin meluas, juga agar bisa dilakukan sterilisasi di seluruh lingkup kampus. Sehingga pada awal tahun nanti, diharapkan kasus dapat semakin berkurang dan lingkungan kampus kembali steril serta aman digunakan oleh sebagian dosen dan karyawan untuk piket kantor atau dengan pembatasan ketat kegiatan di kampus.
Adjie juga mengimbau masyarakat agar tidak terlalu percaya pada berita-berita hoax yang tersebar di luaran sana, jika sumbernya tidak jelas dan bukan dari pihak ITS langsung. Masyarakat dapat mengakses berita resmi dari ITS melalui laman resmi pemberitaan yang ada di ITS pada link its.ac.id/news atau dapat mengikutinya di media sosial resmi ITS yaitu instagram @its_campus.
“Di sana masyarakat dapat meng- update informasi terbaru dari ITS dan lebih terpercaya. Karena sumbernya langsung dari internal ITS,” tegas Adjie. (BS02)