Bicarasurabaya.com – Dana hibah untuk Kampung Tangguh di Surabaya dikabarkan segera cair. Rencananya, dana tersebut bakal digelontorkan untuk stimulan atau biaya pendukung operasional maupun sarana prasarana (sarpras) di Kampung Tangguh.
Ketua RW 3, Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya, Lukman menyatakan, selama ini untuk biaya sarpras maupun operasional di Kampung Tangguh pihaknya secara swadaya (urunan) bersama warga.
“Kalau sejak awal dibentuk Kampung Tangguh kita memang belum pernah terima bantuan dana hibah. Kita selama ini secara swadaya urunan dari warga,” kata Lukman saat dikonfirmasi, Sabtu (26/12/2020) malam.
Meski selama ini Kampung Tangguh yang ia bentuk bersama warga menggunakan dana swadaya, namun Lukman tak mempermasalahkan hal itu.
Sebab, bagi Lukman, keselamatan warga adalah hal yang paling utama. “Kita hanya berharap warga tidak ada yang sampai kena Covid-19,” ungkap dia.
Pihaknya pun menyambut baik kabar dana hibah untuk Kampung Tangguh di Surabaya segera cair. Walaupun Lukman memprediksi dana yang diterima itu nantinya masih belum cukup untuk menutup pembiayaan.
“Tapi nanti kalau memang cair ya Alhamdulillah. Setidaknya dapat mengurangi beban kita untuk biaya di Kampung Tangguh,” terang dia.
Di tempat terpisah, Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengatakan, untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 pasca libur panjang, Kampung Tangguh di Surabaya bakal kembali diaktifkan. Bahkan, nantinya dana hibah dari Pemkot Surabaya juga akan segera dicairkan
“Kemarin saya sudah komunikasi dengan Pak Sekda, insyallah minggu depan bisa diturunkan dan kampung tangguh mulai aktif lagi,” kata Whisnu usai kegiatan audiensi bersama Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (26/12/2020).
Whisnu menilai jika Kampung Tangguh bisa diaktifkan kembali, maka minimal mereka bisa melarang warganya untuk keluar pada saat malam tahun baru.
Ia pun mencontohkan, saat anak-anak muda yang barangkali mau keluar pada saat malam tahun baru, mungkin nanti bisa diarahkan agar tidak keluar dan cukup di rumah saja.
“Dengan cara ini pasti akan sangat membantu untuk memecah kerumunan massa di tengah kota. Sehingga nanti penanganan di tengah kota bisa lebih ringan karena sudah diantisipasi dari hulunya,” ujar WS sapaan lekatnya. (BS02)