BicaraSurabaya.com – Akibat pandemi Covid-19, Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya harus memilih untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian Masyarakat secara Mandiri. Salah satunya dilakukan Maya Puspitasari dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Arga Christian Sitohang.
Kegiatan KKN Mandiri yang dilaksanakan Maya ini berlangsung selama 12 hari mulai tanggal 7 – 18 Desember 2020. Kali ini KKN dilaksanakan di wilayah Kendangsari RT 06 RW 05, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya.
Maya Puspitasari mengungkapkan, bahwa kegiatan pengabdian masyarakat yang ia lakukan diharapkan dapat meningkatkan semangat belajar siswa SD/MI di masa pandemi. Terutama dalam mengikuti pembelajaran secara online (daring).
“Dalam pelaksanaan program pendampingan belajar ini disetujui oleh Bapak Muani, Ketua RT setempat. Persetujuan ini dilatarbelakangi karena kurangnya pengawasan dan wawasan pendidikan dari orang tua para siswa dalam hal pembelajaran selama pandemi ini,” kata Maya dalam keterangan tertulis yang diterima Bicara Surabaya, Senin (21/12/2020).
Bagi Maya, alasan mengambil kegiatan KKN Mandiri ini karena mayoritas siswa lebih banyak menghabiskan waktu bermain dengan gadget dari pada melakukan pembelajaran online.
“Saya telah mengamati terdapat beberapa siswa yang lebih menghabiskan waktu bermain gadget daripada melakukan pembelajaran online yang diberikan oleh guru mereka,” kata Maya.
Dalam kegiatan ini, Maya mengajak empat siswa SD/MI untuk melakukan bimbingan belajar bersama antar siswa. Tentunya kegiatan pembelajaran ini dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Di akhir pembelajaran, terdapat sesi bermain gadget berupa game online atau media sosial yang memiliki rana positif bagi kehidupan dan pendidikan mereka,” ungkap dia.
Di hari pertama pelaksanaan, Maya memberikan wawasan tentang belajar di usia dini serta pentingnya mematuhi protokol kesehatan dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
“Oleh karena itu sebelum melakukan aktivitas apapun terutama kegiatan pendampingan belajar ini diharuskan untuk selalu cuci tangan terlebih dahulu serta di mana pun mereka berada diharuskan untuk selalu memakai masker agar dapat mencegah penyebaran virus corona ini,” ujarnya.

Tak hanya wawasan tentang pentingnya belajar dan disiplin protokol kesehatan, Maya menyebut, dalam kegiatan ini para siswa juga mendapatkan hand sanitizer dan masker yang dibagikan pada awal kegiatan.
“Dalam setiap pembelajaran para siswa juga diberikan vitamin C, susu dan roti agar imunitas tubuh mereka selalu terjaga,” terangnya.
Menurut Maya, para siswa mengaku senang dalam kegiatan pendampingan belajar yang dilakukan secara bersama dengan teman kalangannya. Bahkan, mereka tidak memiliki rasa bosan selama kegiatan ini berlangsung.
“Keempat siswa tersebut selalu minta diberikan latihan-latihan soal yang banyak, dikarenakan mereka sudah melewati masa ujian akhir Semester Gasal dan tidak diberikan tugas-tugas oleh gurunya. Sehingga mereka ingin mengisi waktu luangnya dengan belajar bersama,” papar dia.
Dengan adanya program pendampingan belajar, Maya berharap, para orang tua lebih mengerti terkait pentingnya peran serta terhadap pencapaian prestasi belajar anak. Selain itu, ini diharapkan dapat menjadikan para orang tua lebih memahami bagaimana cara mengatasi rasa bosan anak dalam hal pembelajaran.
“Para siswa tersebut lebih mengerti betapa pentingnya belajar pada usia dini untuk masa depan yang akan mereka tempuh dan dapat menumbuhkan semangat belajar para siswa tersebut selama kondisi pandemi Covid-19 belum berakhir,” jelas dia.
Sementara itu, salah satu orang tua siswa, Asrida Sari mengaku kesulitan dalam hal membimbing anaknya ketika mengerjakan tugas yang diberikan tiap hari oleh gurunya. Selain karena kurangnya wawasan yang dimiliki, materi tugas yang diberikan para guru juga dinilai kurang dimengerti.
“Kami sebagai para orang tua ini sebenarnya merasa kesulitan dalam memahami tugas-tugas anak kami. Karena wawasan pendidikan kami ini tidak seberapa luas, sedangkan pelajaran siswa sekarang ini lebih rumit dibandingkan dahulu,” pungkas dia. (BS02)