BicaraSurabaya.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa optimis Jawa bisa menjadi eksportir makanan halal (halal food). Rasa optimis tersebut juga diperkuat oleh peran Pondok Pesantren (Ponpes) bersama para alumninya melalui gerakan One Pesantren One Product (OPOP).
“Kita ini negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia. Akan tetapi, untuk halal food ternyata kita saat ini merupakan importir halal food terbesar di dunia. Maka, lewat peran OPOP ini mari bismillah kerja keras dan profesional merubah dari importir menjadi eksportir halal food lewat potensi Ponpes dan para alumninya serta jejaring semua aspek strategis,” kata Gubernur saat membuka ekspo OPOP di Maspion Square Surabaya, Sabtu (18/12/2020).
Gubernur Khofifah menyebut, ekportir halal food bisa diwujudkan melalui sinergi bersama antara pesantren, pemerintah, sektor swasta, serta lembaga-lembaga strategis. Ini diharapkan bisa membalik dari importir menjadi eksportir makanan halal terbesar di dunia.
“Saya rasa kita memiliki energi dan potensi untuk itu. Oleh karenanya sinergitas dengan ponpes menjadi salah satu kekuatan yang perlu mendapatkan pendampingan berkelanjutan,” terangnya.
Menurut dia, terdapat sebuah potensi besar yang dimiliki oleh pesantren termasuk ekosistemnya. Dimana pesantren tersebut memiliki santri beserta alumninya. Alumni pesantren tersebar se-Indonesia, memiliki jejaring yang diharapkan menjadi potensi besar di negara yang umat Islamnya terbesar di dunia ini.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menyebut, untuk memperoleh hasil yang optimal, ponpes perlu pendampingan terutama pada aspek pengelolaan keuangan dan jejaring pasar seperti dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI).
OPOP Expo tahun ini merupakan tahun kedua. Tercatat, hingga saat ini telah tergabung 350 pesantren dengan 350 produk. Ditargetkan pada tahun 2023 akan tercapai 1000 produk.
Dalam kesempatan itu, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono menyatakan, OPOP Expo 2020 ini dilaksanakan mulai 18 – 20 Desember 2020 di Atrium Maspion Square Surabaya secara Hybrid (online dan offline).
Kegiatan tersebut juga dilaksanakan Launching Aplikasi OPOP Mart Online. Tentu ini diharapkan menjadi babak baru kebangkitan ekonomi UMKM berbasis pesantren. Saat ini, aplikasi online mart sudah dapat diunduh melalui play store.
“Kegiatan hari ini juga diikuti di Ponpes Sidogiri Pasuruan, Ikatan Pondok Pesantren dan Diaspora yang berdomisili di Turki, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Rusia hingga Madagaskar,” ungkapnya. (BS02)