Bicarasurabaya.com – Selama 10 tahun kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, pengelolaan sampah di Kota Pahlawan terus disempurnakan. Bahkan, di masa Wali Kota Risma ini pengelolaan sampah sudah bisa menghasilkan listrik.
“Jadi, pengelolaan dari hulu hingga hilirnya kami terus sempurnakan. Alhamdulillah perlahan sudah berhasil dan bahkan sudah bisa menghasilkan listrik sekarang,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin, Jumat (11/12/2020).
Menurut Anna, saat ini sudah ada sebanyak 533 bank sampah di berbagai titik di Surabaya. Selain itu, saat ini pihaknya sudah menyalurkan 10 ribu magot untuk 500 kampung peserta SSC (Surabaya Smart City) 2020.
“Salah satu fungsinya magot ini untuk mengurangi sampah rumah tangga,” tegasnya.
Di samping itu, kini di Surabaya sudah ada 8 lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recyle) di beberapa tempat di Surabaya, ada pula 28 rumah kompos di berbagai titik di Surabaya.
“Pengelolaan sampah di Surabaya juga sudah bisa menghasilkan listrik di PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) Benowo,” ujarnya.
Yang paling penting juga, lanjut dia, kampung-kampung di Surabaya juga diajari cara mengolah sampah, sehingga sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Benowo tidak terlalu banyak meski pertumbuhan penduduk semakin meningkat.
“Makanya di Surabaya persoalan sampah relatif bisa dikendalikan,” pungkasnya. (BS01)