Bicarasurabaya.com – Bawaslu Kota Surabaya mendorong masyarakat agar berani melaporkan apabila menemukan adanya money politic dalam Pilkada Surabaya.
Masyarakat dapat melaporkan temuannya itu melalui Panwascam (Panitia Pengawas Kecamatan) di tiap kecamatan atau ke kantor Bawaslu di Jalan Raya Tenggilis Mejoyo Surabaya.
“Ke kecamatan bisa, ke kantor (Bawaslu, red) juga bisa. Lewat email, lewat Instagram (@bawaslukotasurabaya) juga bisa,” kata Ketua Bawaslu Surabaya, Muhammad Agil Akbar saat dikonfirmasi, Minggu (6/12/2020).
Meski saat ini belum ada laporan yang bersifat pure money politic, namun ia mengaku sempat menemukan beberapa insiden. Seperti ada selipan bahan kampanye di C pemberitahuan.
“Kita klarifikasi dan konfirmasi KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara). Ternyata itu pemilih sendiri yang agak resek. Panwascam sama Kapolseknya persuasif,” ungkap dia.
Selain melakukan pengawasan money politic, Bawaslu juga mencegah terjadinya isu SARA, hoax serta black campaign. Selama ini, isu-isu tersebut menjadi salah satu yang utama saat memasuki Pilkada.
“Yang pasti isu sara hoax, black campaign, ini kan menjadi salah satu isu utama. Kemudian netralitas ASN (Aparatur Sipil Negara),” kata Agil.
Menurut dia, isu netralitas ASN sangat kencang muncul di kota-kota besar seperti Surabaya. Sebab, beberapa fenomena ini seolah-olah ada perspektif keberpihakan ASN dalam proses pemilihan kepala daerah.
“Kita patut awasi, karena memang ASN tetap punya hak pilih, tapi tidak boleh memberitahukan dia memilih siapa. Tidak boleh mengajak memilih siapa, kalau dia memilih silakan. Artinya, itu yang perlu ditegaskan kembali,” tegas dia. (BS02)