Bicarasurabaya.com – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil kembali menjadi Juara Umum di Kontes Robot Indonesia (KRI) 2020. Pada tahun ketiga capaiannya menjadi Juara Umum, ITS mengantongi total sembilan penghargaan pada gelaran nasional yang dilaksanakan secara virtual mulai 16 – 23 November 2020 ini.
KRI merupakan kompetisi tahunan skala nasional yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI. Karena adanya pandemi Covid-19, KRI 2020 kali ini dilaksanakan dengan format daring.
Dalam gelaran ini, ITS mengirimkan lima tim robot yang bertanding pada delapan kategori lomba. Antara lain adalah Tim Rival, Tim Ichiro, Tim Iris, Tim Vi-Rose, dan Tim Abinara-1.
Dosen Pembimbing Tim Rival, Muhammad Lukman Hakim mengatakan, dari awal Tim Robotika ITS telah bertujuan untuk meraih prestasi sebanyak mungkin dan menjadi Juara Umum untuk kali ketiga pada KRI 2020 ini. Dalam hal ini, tim telah melakukan persiapan sebaik-baiknya dan selalu meningkatkan standar perolehan poin tim.
“Oleh karena lomba dilaksanakan secara daring, kami tidak berhadapan dengan lawan secara langsung sehingga yang dapat kami lakukan adalah melawan diri sendiri,” kata dia, Selasa (24/11/2020).
Dosen Departemen Teknik Mesin Industri tersebut mengakui bahwa setiap capaian yang diperoleh pada latihan minggu sebelumnya, akan coba dikalahkan pada minggu setelahnya. Ia dan tim menganggap capaian sebelumnya tersebut menjadi capaian lawan yang harus diungguli.
“Dengan prinsip tersebut, tim kami menjadi tidak cepat puas dan tetap melakukan perbaikan dan improvisasi sampai hari pertandingan tiba,” terangnya.
Dalam pelaksanaan persiapan lomba, Tim Robotika secara terpusat melakukannya di Gedung Pusat Robotika ITS selama tiga bulan. Akan tetapi, untuk Tim Rival yang bertanding pada kategori lomba Robot Tematik Penanganan Covid-19, bekerja di rumah masing-masing.
“Hal ini dikarenakan sistem lombanya berupa konsep robot yang tertuang dalam video dan presentasi saja,” jelas Fajar Budiman, dosen pembimbing Tim Rival.
Sukses meraih gelar Juara Umum mengartikan Tim Robotika ITS telah melalui berbagai rintangan dalam proses persiapannya. Salah satunya adalah berubahnya jadwal pelaksanaan lomba dan sempat ada wacana untuk ditiadakan, sehingga mahasiswa yang tergabung dalam tim pun terlanjur kembali ke kediamannya masing-masing.
“Ternyata lomba tetap diadakan dengan format berbeda, sehingga kami sempat kelabakan dalam perbaikan robot serta persiapan lapangan untuk pelaksanaan lomba secara daring,” ungkap Muhammad Hilman Fathoni, pembimbing Tim Vi-Rose.
Mengenai pelaksanaannya, KRI 2020 secara daring dilaksanakan dengan menyiarkan robot yang berada di masing-masing kampus. Dengan bergiliran, masing-masing tim akan dipanggil oleh Dewan Juri yang terpusat di Institut Teknologi Bandung (ITB) via aplikasi Zoom.
Kemudian, tayangan dari masing-masing tim akan diamati bersama oleh Dewan Juri dan penonton via Youtube dan Zoom. Dari proses ini, akan terlihat robot yang tercepat, terakurat, dan terbaik. Setelahnya, dilakukan pemeringkatan berdasarkan kriteria yang ditentukan.
Kekhawatiran yang muncul dari sistem format daring ini adalah persoalan jaringan internet, baik di kampus ITS, maupun di lokasi panitia. Beruntungnya, jaringan internet yang disediakan kampus sangat memadai dalam pelaksanaan lomba.
“Walaupun sempat ada beberapa masalah kecil, syukurnya tidak sampai mempengaruhi performa robot kami,” tutup dosen pembimbing Tim Iris, Rudy Dikairono. (BS02)