Bicarasurabaya.com – Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas sebuah inovasi sistem tilang cerdas yang diberi nama Elang System.
Kolaborasi dari tiga mahasiswa yang berasal dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) serta Departemen Sistem Informasi itu tergabung dalam Tim ION.
Ketua Tim ION, Muhammad Akbar Makhbubi menilai bahwa kasus pelanggaran lalu lintas masih banyak terjadi di Indonesia, sehingga menjadi penyebab masalah lalu lintas lain seperti kemacetan dan kecelakaan. Di Indonesia sendiri, salah satu cara untuk menekan pelanggaran lalu lintas adalah dengan melakukan tilang oleh aparat kepolisian.
“Sayangnya, proses tilang di Indonesia masih marak diwarnai dengan adanya praktik suap atau pungutan liar (pungli), sehingga selain memperburuk citra polisi fenomena ini juga memengaruhi hasil Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia di mata dunia,” kata Bobi, sapaan akrabnya.
Fenomena itulah yang menggerakkan Bobi bersama dua rekannya, yakni Tiara Hikmata Billah dan Raisa Zahra Fadila, untuk mengembangkan sebuah solusi alternatif dari masalah tilang bernama Electronic Tilang System atau yang disingkat Elang System.
Sistem yang berlogokan mata elang ini bekerja dengan mengintegrasikan data input yang berasal dari tangkapan Closed-Circuit Television (CCTV) serta aduan masyarakat.
Elang System memanfaatkan teknologi Deep Learning pada CCTV serta Artificial Intelligent (AI) dalam pengolahan datanya. “Selanjutnya, hasil olahan data tersebut disajikan dalam basis web serta aplikasi dengan bantuan Framework Laravel,” imbuhnya.
Cara kerja serta teknologi yang digunakan sistem ini berbeda dengan sistem tilang elektronik yang pernah ada. Menurut Bobi, Elang System tetap memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan itu dituangkan dalam fitur web seperti fitur aduan masyarakat untuk melaporkan praktik pungli, fitur berita yang diperbarui tiap waktu, hingga fitur pembayaran yang beragam sehingga dapat memudahkan proses tilang bagi masyarakat.
Dari segi kebermanfaatannya untuk pemerintah, hasil tangkapan kamera CCTV juga dapat digunakan untuk melakukan Traffic Counting secara otomatis. Sehingga dapat menghimpun data Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) dan data Matriks Asal Tujuan (MAT) dengan lebih cepat dan akurat. Data-data tersebut merupakan data yang penting dalam perencanaan sistem transportasi.
“Jika data-data itu diolah, dapat dihasilkan output berupa Decision Support System (DSS) yang dapat membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan atau kebijakan,” papar mahasiswa tahun kedua ini.
Inovasi yang digagas oleh Tim ION ini pun berhasil mendapatkan pengakuan di tingkat nasional dengan menyabet medali perak dalam Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (Gemastik) XIII dalam kategori lomba Kota Cerdas (Smart City).
Gemastik XIII sendiri merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bersama Telkom University yang berlangsung secara daring, beberapa waktu lalu. (BS02)