Bicarasurabaya.com- Ikon unik New Man yang mensosialisasikan protokol kesehatan beserta tagline “Biasakan yang Tidak Biasa” akhirnya dipatenkan oleh BPB Linmas dan Camat Sawahan M. Yunus. BPB Linmas selaku pembuat ikon dan Camat Sawahan selaku tokoh dalam karakter itu sudah mengurus hak patennya sejak beberapa Minggu lalu.
“Memang sudah kami urus hak patennya sejak beberapa Minggu lalu dan sampai saat ini masih proses,” kata Yunus di kantornya, Selasa (20/10/2020).
Menurut Yunus, hak paten dari sebuah karya gambar itu sangat penting. Sebab, dia tidak tahu di kemudian hari ketika pandemi Covid-19 sudah usai, ada orang yang memakai ikon tersebut tanpa izin, sehingga kalaupun mau menggugat, pasti lemah.
“Tapi yang paling penting juga, ini adalah sebuah karya yang tidak biasa, sehingga hak ciptanya sangat perlu untuk dipatenkan. Kita juga tidak tahu kalau ke depannya ada yang menyalahgunakan, kan bahaya kalau tidak dipatenkan,” ujarnya.
Ia juga memastikan bahwa yang dipatenkan itu adalah ikon unik New Man pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Termasuk pula tagline “Biasakan yang Tidak Biasa” juga ikut dipatenkan, sehingga dia berharap ke depannya tidak ada yang menyalahgunakan ikon unik tersebut.
Sementara itu, Mochamad Hadiwidjaja yang merupakan pembuat atau desainer ikon unik New Man itu mengaku senang dan bangga jika memang karya atau hasil desainnya sudah proses dipatenkan. Bahkan, anggota Linmas yang tergabung dalam Humas Linmas ini mengaku ada kepuasan tersendiri ketika gambar-gambar tersebut menyebar di berbagai reklame Surabaya dan menyebar di sosmed.
“Tentu senang, ketika melihat karya saya di pajang di reklame besar Jalan Basuki Rahmad, pasti saya kalau lewat, Alhamdulillah ini karya saya, apalagi kalau ini sampai dipatenkan, tentu saya senang,” ujarnya.
Ia juga sedikit menjelaskan kronologi pembuatan ikon unik New Man “Biasakan yang Tidak Biasa” itu. Awalnya, sejak Covid-19 masuk Surabaya, dia sudah mulai berpikir untuk membuat sebuah karakter unik yang dapat mensosialisasikan dan mengajak untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
“Sehingga saat itu saya bikin sebuah karakter yang memakai peralatan lengkap, termasuk pakai baju hazmat. Tapi setelah jadi, saya kira masih kurang unik desain tersebut. Kebetulan saat itu desain saya ketahuan Pak Kaban (Kepala BPB Linmas Surabaya Irvan Widyanto), dan beliau pun mengapresiasi desain saya,” katanya.
Beberapa hari kemudian, lanjut Hadi, Kepala BPB Linmas ini menawarkan kepada dirinya untuk mengganti tokoh karakter dalam desain tersebut. Nah, saat itu ditawarkanlah Camat Sawahan M. Yunus.
“Kemudian saya desain lagi memakai karakter asli, wajahnya Pak Yunus dengan ciri khas kepala plontos, perut buncit. Dan ternyata Pak Kaban suka desain saya itu dan akhir disebar kemana-mana, karena itu untuk sosialisasi protokol kesehatan dengan cara yang tidak biasa,” pungkasnya. (BS01)